http://1.bp.blogspot.com/-jyICA3F7eOo/TbBE4YBgbpI/AAAAAAAAAEM/XU9sJQnzGvU/s1600/cctv.gif
http://gambargambar.com/wp-content/uploads/2012/01/19/3d-animasi-cat-reading-newspaper-animated-animal-animation.gif

Selasa, 03 Juni 2014

Belajar Mengontrol Diri

Sejatinya, Tuhan mengajarkan kepada manusia dengan dua metode, yaitu melalui Kalam (Al-Qur'an) dan Utusan (para Nabi dan Rasul) nya. cobaan dan derita, tawa dan canda itulah cara Tuhan mendidik dan mendewasakan ciptaan nya yang dalam hal ini adalah kita sebagai manusia yang di karunia hati, pikiran dan perasaan. dikala kita mampu menghadapi dan menyelesaikan apapun yang menghampiri kehidupan kita,  baik itu berbentuk penderitaan maupun karunia/kebahagiaan. Maka di situlah kita akan mendapatkan sebuah hikmah dan pelajaran berharga untuk menghadapi kehidupan selanjutnya.
Bagaimana cara kita bersabar pantang menyerah dalam menghadapi penderitaan hidup, dan bagaimana kita bisa bersyukur dan memanfaatkan dengan baik apa karunia yang di berikan Tuhan itulah hikmah dan ilmu yang kita terima dari Tuhan.

Sebagai manusia normal, pasti ada rasa di jiwa, entah marah, sedih, senang, atau lainnya. Namun ketika rasa itu berkonotasi negatif, terkadang kita seolah menyempitkan hati kita dalam menerimanya.

Membuatnya hingga batas tertentu kemudian seolah tak tertahankan, padahal masih ada jutaan ruang kosong di hati kita, andai kita mau membukanya. Namun kenyataan, kita menutup ruang itu. Ruang hati. Dimana semua perasaan akan bermuara.

Jika kita mendapat ketidaknyamanan, maka kita tak jarang mengeluh. Kemudian hati kita, kita sempitkan hingga menyesak. Lalu kita mengutuki nasib, kenapa begini kenapa begitu. padahal itulah ujian. Itulah cobaan. Kita tak mau bersabar sedikit lagi, tapi justru mendahulukan egois. Kita tak mau menerima kenyataan, tak mau menerima kesusahan yang datang, padahal ribuan kali kita dijejali nasihat tentang hakikat ujian dan cobaan. Seolah lupa apa yang telah tersampai di waktu-waktu lalu. Semua terbuang begitu saja.

Inilah poinnya. Sebuah kesadaran adalah mutlak diperlukan untuk menyelesaikan semua urusan ini. Sebuah kesadaran yang melingkupi hati kita dan membuka pintu-pintu ruang yang terkunci. Kunci dari ruang-ruang itu sebenarnya hanya ada satu, yaitu keikhlasan. Sebuah keikhlasan ibarat hujan di tanah gersang dalam kaitannya untuk menangani permasalahan yang membuat hati gerah. Sebuah keikhlasan adalah embun di pagi hari. Sebuah keikhlasan adalah air tawar diantara air asin. Terkadang ia sulit dijangkau, sulit didapat. Namun akan sangat berharga nilainya saat dalam genggamanmu. Ialah yang mendinginkan yang panas, yang meneduhkan yang terik, yang menyemai yang gersang, yang menjaga yang terancam.

sumber: http://alfaatih21.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

KRITIK &SARAN disin...............

Apa Yang Anda Pikirkan..???

goodluck......

 
SELAMAT DATANG DI www.laksanacahaya.blogspot.com >>> BERSINAR >>> TERSINARI >>> MENYINARI >>> LAKSANA CAHAYA YANG SELALU MENYINARI KEHIDUPAN