Sejatinya,
Tuhan mengajarkan kepada manusia dengan dua metode, yaitu melalui Kalam (Al-Qur'an) dan
Utusan (para Nabi dan Rasul) nya. cobaan dan derita, tawa dan canda itulah cara
Tuhan mendidik dan mendewasakan ciptaan nya yang dalam hal ini adalah kita
sebagai manusia yang di karunia hati, pikiran dan perasaan. dikala kita mampu
menghadapi dan menyelesaikan apapun yang menghampiri kehidupan kita, baik itu berbentuk penderitaan maupun
karunia/kebahagiaan. Maka di situlah kita akan mendapatkan sebuah hikmah dan
pelajaran berharga untuk menghadapi kehidupan selanjutnya.
Bagaimana cara kita
bersabar pantang menyerah dalam menghadapi penderitaan hidup, dan bagaimana
kita bisa bersyukur dan memanfaatkan dengan baik apa karunia yang di berikan
Tuhan itulah hikmah dan ilmu yang kita terima dari Tuhan.
Sebagai manusia normal, pasti ada rasa di jiwa, entah marah, sedih,
senang, atau lainnya. Namun ketika rasa itu berkonotasi negatif, terkadang kita
seolah menyempitkan hati kita dalam menerimanya.
Jika kita mendapat ketidaknyamanan, maka kita tak jarang mengeluh. Kemudian hati kita, kita sempitkan hingga menyesak. Lalu kita mengutuki nasib, kenapa begini kenapa begitu. padahal itulah ujian. Itulah cobaan. Kita tak mau bersabar sedikit lagi, tapi justru mendahulukan egois. Kita tak mau menerima kenyataan, tak mau menerima kesusahan yang datang, padahal ribuan kali kita dijejali nasihat tentang hakikat ujian dan cobaan. Seolah lupa apa yang telah tersampai di waktu-waktu lalu. Semua terbuang begitu saja.
Inilah poinnya. Sebuah kesadaran adalah mutlak diperlukan untuk menyelesaikan semua urusan ini. Sebuah kesadaran yang melingkupi hati kita dan membuka pintu-pintu ruang yang terkunci. Kunci dari ruang-ruang itu sebenarnya hanya ada satu, yaitu keikhlasan. Sebuah keikhlasan ibarat hujan di tanah gersang dalam kaitannya untuk menangani permasalahan yang membuat hati gerah. Sebuah keikhlasan adalah embun di pagi hari. Sebuah keikhlasan adalah air tawar diantara air asin. Terkadang ia sulit dijangkau, sulit didapat. Namun akan sangat berharga nilainya saat dalam genggamanmu. Ialah yang mendinginkan yang panas, yang meneduhkan yang terik, yang menyemai yang gersang, yang menjaga yang terancam.
sumber: http://alfaatih21.blogspot.com/
sumber: http://alfaatih21.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar
KRITIK &SARAN disin...............